Weekend Project: Bermain Arduino

Daripada menghabiskan akhir minggu dengan hanya tidur, saya memutuskan membeli seperangkat alat shalat “mainan” elektronik yang bernama Arduino. Saya berencana membuat sebuah alat pelapor cuaca, atau bahasa kerennya adalah “weather station”.

Inilah bahan utama untuk proyek akhir pekan kali ini:

Karena budget terbatas, saya membeli board Arduino Nano buatan perusahaan lain (dari Cina) atau biasa disebut sebagai “Arduino compatible“. Meski buatan pabrik lain, board ini bukan bajakan karena Arduino bersifat open source sehingga siapapun bisa membuat board Arduino sendiri sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan (CMIIW).

Yang saya gunakan adalah Arduino Nano compatible dengan kaki-kaki yang belum disolder agar tidak penyok dalam perjalanan dari Cina ke Indonesia yang memakan waktu sekitar satu bulan. Tentu saja saya harus menyoldernya terlebih dahulu sebelum menggunakan board tersebut.

Selain board Arduino Nano compatible, saya membutuhkan layar LCD kecil ukuran 2×16 untuk menampilkan informasi cuaca serta sebuah breadboard agar uji coba bisa dilakukan dengan mudah tanpa harus main solder.

Agar dapat menampilkan informasi cuaca, saya melengkapinya dengan sensor air hujan dan kelembapan, serta sebuah sensor suhu.

Saya tidak tahu berapa akhir pekan yang harus saya habiskan untuk menyelesaikan proyek ini mengingat pengetahuan saya tentang Arduino masih nol besar. Belum lagi urusan “menyambungkan” Arduino ini ke internet agar laporan cuacanya bisa diakses dari mana saja.

Oh iya, bagi Anda yang bertanya-tanya, koin Rp. 1000 yang muncul di foto hanya berfungsi sebagai pembanding ukuran saja 😀