Saya memiliki televisi tabung merk LG ukuran 21 inch yang saya beli sekitar tahun 2009 dari seorang teman, alias beli secondhand. Televisi tersebut berfungsi dengan baik dari sejak jaman saya masih pacaran hingga kemudian saya menikah dan memiliki anak.
Tahun 2012
Sekitar tahun 2011-2012, televisi (TV) tersebut mengalami kerusakan dengan gejala mati total. Setelah mencari tahu melalui Internet, saya menemukan nomer service center LG yaitu14010 dan segera menghubungi nomer tersebut untuk menanyakan prosedur perbaikan televisi yang rusak.
Tak dinyana, ternyata LG memiliki layanan servis ke rumah sehingga saya tidak perlu membawa TV saya ke kantor service center LG untuk diperbaiki. Via telepon, kami menyepakati hari kunjungan petugas servis LG ke rumah saya.
Singkat cerita, petugas servis datang ke rumah saya di Jalan Palagan dan memperbaiki TV tersebut hanya dalam beberapa menit saja. Nampaknya mereka sudah dibekali dengan SOP pemeriksaan sehingga troubleshooting bisa dilakukan dalam waktu yang cukup singkat. Biaya yang dikenakan pun tidak terlalu mahal, totalnya sekitar 100 ribu untuk penggantian kapasitor dan ongkos kedatangan.
Beberapa Tahun Kemudian
Beberapa tahun kemudian, saya lupa tepatnya, TV tersebut rusak kembali dengan gejala yang sama. Segera saya menelepon kembali nomer service center LG dan ternyata mereka masih menyimpan data nomer telepon, alamat rumah, dan jenis kerusakan yang saya alami sebelumnya.
Yang menarik adalah petugas di telepon tidak menanyakan nomer telepon atau identitas saya. Saya menduga mereka menggunakan teknologi pengenalan caller ID yang terintegrasi dengan sistem layanan mereka sehingga bisa dengan mudah mengenali pelanggan yang menelepon.
Seperti yang terjadi sebelumnya, petugas servis datang pada hari yang telah kami sepakati dan perbaikan dilakukan dalam waktu cukup singkat dengan biaya yang tidak terlalu jauh dengan perbaikan kerusakan yang pertama.
Dari pembicaraan kami, nampaknya kerusakan kemungkinan besar disebabkan karena kebiasaan saya jarang mematikan TV. TV di rumah kami tersambung dengan perangkat audio dan decoder TV kabel sehingga total ada 3 remote control yang harus digunakaan saat saya akan menyalakan atau mematikan TV.
Karena malas, biasanya yang saya matikan hanya perangkat audio dan decoder TV kabel, sedangkan pesawat televisis saya biarkan menyala. Kebiasaan ini tentu saja sangat jelek. Selain buang-buang energi (listrik PLN), kebiasaan ini memicu kerusakan pada pesawat televisi. Jangan ditiru ya!
Tahun Ini
Sayangnya, setelah TV selesai diperbaiki, kebiasaan tersebut kambuh lagi sehingga sekitar satu bulan yang lalu TV rusak kembali dengan gejala yang sama.
Karena tidak menemukan nomer service center LG di buku telepon di ponsel, saya mencari lagi nomernya di Internet dan bisa menemukannya dengan mudah, yaitu 14010. Saya menelepon nomer tersebut sekitar jam 7 malam dan ternyata masih ada yang bertugas dan menerima telepon saya.
Lagi-lagi petugas mengenali nomer telepon yang saya gunakan sehingga saya bisa dengan mudah memberitahukan bahwa gejala kerusakannya kurang lebih sama dengan kejadian-kejadian sebelumnya.
Petugas di ujung telepon lalu memeriksa jadwal kunjungan yang kosong dan mengatakan bahwa petugas perbaikan akan datang dua hari kemudian. Tak lupa saya beritahukan alamat baru saya karena saat ini sudah tidak tinggal di Jalan Palagan.
Seperti yang sudah-sudah, petugas servis LG datang ke rumah dan memperbaiki TV tersebut dalam waktu singkat. Petugas servis juga memberitahukan bahwa TV saya sudah cukup tua dan beberapa komponennya sudah mulai langka. Mungkin memang sudah waktunya saya beli TV baru sebagai pengganti TV tabung ini ya 😀
Saya sangat mengapresiasi kemudahan dan layanan perbaikan dari LG ini. Saya tidak tahu apakah merk-merk lain juga memiliki layanan seperti ini, yang jelas hal ini sangat berkesan bagi saya.
Berdasarkan pengalaman menggunakan TV merk LG dan kemudahan yang saya dapatkan untuk melakukan perbaikan, hal ini membuat saya berpikir untuk ke depannya menggunakan produk-produk elektronik LG lainnya.
Sebagai penutup, saya perlu memberitahukan bahwa tulisan ini bukan iklan atau titipan sponsor, melainkan bentuk apresiasi saya kepada LG atas layanannya yang memuaskan. Namun saya tidak menolak jika dikirimi TV LG baru, apalagi smart TV.
iwan
Ahhh modus modus…. hahah btw buat pwdd dan disekitarnya ada layanan juga gak yo, soale saya pake produk2 LG juga, tv n kulkas..
gambarpacul
endorse…he..he…
Yugo
Punya pengalaman serupa, ialah benerin AC. Ternyata yang bermasalah adalah remote-nya, jadi direkomendasikan untuk beli baru.
Walau petugasnya tidak memperbaiki apa-apa, tetap dikenakan cancel fee, bukan troubleshoot fee. 😀
stwn
maksudnya tidak mematikan tv itu , apakah tv dibiarkan dalam posisi stand-by dan kabel tetap tersambung ke stop kontak ? atau memang tv dibiarkan menyala terus-terusan (keluar gambar dari tv )
Dhia
makasih sharing nya ya, TV di rumahku juga gejalanya sama, dan kayaknya…penyebabnya juga sama hahaha kayanya harus servis ke LG nya, kassan di-geprek terus.
Tapi ya bener sih, servis yg bagus bikin customer willingly “bayar lebih” dengan komen dan promosiin produknya juga 🙂
yarish shop
beruntung banget service center nya cepet tanggap dan mau datang. kmren baru aja ada yang ngeluh TV samsung nya rusak. Udah telp SC,, sampe 3x tetep ga datang. udah ditunggu sampe 2 minggu katanya
Dwi Putranto
Kalo pengalaman saya, hari ini juga Rabu 09.05.18. Niat mau service tv lcd merk LG, setelah sampai service center ternyata untuk pengecekan saja dibutuhkan ( minta waktu 1 – 2 hari. ini baru bisa menentukan jenis kerusakan & Biayanya ). yang lebih ngeri lagi perkiraan biaya bila ada penggantian power supply harganya Rp. 750.000,- – kalo penggantian layarnya harganya Rp. 2.000.000,- achirnya saya batalkan service. pikiran saya dengan biaya 2 juta mendingan dibelikan dapat baru dengan merk lain, cari yang layanan purna jualnya murah….
nurul huda
#Dwi Putranto LGnya seri berapa mas? sudah berapa tahun TV_nya?
ini rencana mau beli tv lg