Tadi malam saya diajak Pepeng untuk sharing mengenai home roasting di warung yang baru dia rintis beberapa minggu terakhir, Klinik Kopi, yang terletak di belakang toko buku Toga Mas, Jalan Affandi, Yogyakarta.
Namanya home roasting, tentu saja proses roasting kopi dilakukan menggunakan alat-alat yang tersedia di rumah pada umumnya, yaitu kompor, frying pan (wajan), dan spatula (sothil) sebagai alat bantu.

Sebagai roaster ala kadarnya, saya mempresentasikan dasar-dasar roasting yang saya tahu. Tentu saja hasil roasting yang tidak rata adalah fitur dari home roasting ini 😀
Setelah saya selesai, Pepeng mempresentasikan roasting dengan alat yang sama tetapi cara berbeda. Alih-alih menggunakan spatula, Pepeng menggoyang-goyang wajan untuk mengaduk biji kopi yang sedang disangrai.

Hasilnya jauh lebih bagus daripada menggunakan spatula untuk mengaduk kopi, menghasilkan warna kopi yang cukup seragam dan menarik. Namun cara ini ada efek sampingnya berupa pembesaran otot lengan dan mengalirnya keringat dengan deras karena melakukan gerakan monoton selama beberapa menit 😀
Kemudian para peserta (yang datang dengan sukarela dan tidak dikenakan biaya) diperkenankan untuk mencoba roasting sendiri dengan green bean yang disediakan oleh Klinik Kopi. Para peserta nampak sangat antusias mencoba roasting sendiri kopi.
Yang mengharukan adalah datangnya beberapa pemilik kedai-kedai kopi di Jogja yang sudah cukup terkenal, kemudian ikut berbagi cerita tentang kopi dan seluk beluknya.