26/01/2008 Hujan yang menari-nari Setelah sukses mengguyur badan dan membuat saya harus menunggu di kost sementara Annots, Anto, Pangsit dan Zam berteduh entah di mana, hujan itu masih asyik menari juga. Seolah hendak berkata: “Sokooor, makanya kalo bangun jangan siang-siang!“ Share this:Click to share on Twitter (Opens in new window)Click to share on Facebook (Opens in new window) Post meta AuthorYeni Setiawan Posted26/01/2008 — 16:51 CategoriesGak Penting
Mood
26/01/2008 — 18:27
AKu kehujanan sama zazi di WS… 😐
Esmeralda
26/01/2008 — 18:47
bukannya harus bersyukur ya, gak kehujanan?
Suwahadi
27/01/2008 — 02:25
Yang perlu disyukurin adalah karena masih hujan air.
Gimana kalo hujan batu ??? 😀
sluman slumun slamet
27/01/2008 — 02:25
semaki lama semakin bersajak ajah…….BTW narinya nari apa? striptis ya?:D
funkshit
27/01/2008 — 18:21
nunggu ujan di emperan wartel…
sementara di ujung jalan sana ada mbak2 cs nya XL yang cakep.. di sebelahnya ada warung mie ayam yang nikmat
antobilang
27/01/2008 — 18:32
@ mas ariprasetyo.com
bukankah kemudian kita berhijrah menggunakan jurus zebra?
Gum
01/02/2008 — 19:17
ngebor apa patah-patah, mas?