Ini cerita tentang Qaiz dan Layla, biasa juga disebut sebagai Layla & Majnun. Seharusnya saya menulis ketika musim kambing kemarin, namun karena terlalu ramainya postingan tentang kambing, maka saya ngambil start belakangan saja. Saat kambing sudah bukan komoditi utama lagi. Mari kita mulai..
Semua orang di kolong langit ini tahu bahwa Qaiz sangat mencintai Layla, seorang wanita yang ketika disebut namanya, maka badan Qaiz akan meradang dan meriang selama beberapa hari.. Tentu saja Layla tak harus seorang yang cantik jelita dengan leher jenjang berwarna putih dan kulit lembut seperti telur yang direbus dengan kematangan yang pas bukan?
Nah, Qaiz selalu mencari cara agar bisa dekat dengan Layla namun selalu terhalang oleh bodyguard yang ditugaskan papanya Layla untuk mengawal anaknya dari gangguan orang gila yang sering meneriakkan nama anaknya di pasar dan bahkan toilet umum. Papanya Layla takut jatuh gengsi karena anaknya dicintai oleh orang gila — menjadi gila karena cintanya terhadap Layla.
Suatu hari Qaiz melihat papanya Layla membeli beberapa ekor kambing untuk persiapan lebaran haji seminggu lagi. Tiba-tiba Qaiz tersenyum girang, dia membayangkan dirinya adalah salah satu dari kambing-kambing itu, setelah disembelih dan dimasak maka dagingnya akan dimakan Layla.. Betapa dekatnya diri Qaiz dengan Layla jika hal itu benar-benar terjadi. Bahkan Qaiz bisa berada di dalam tubuh Layla!
Maka Qaiz-pun berdoa kepada Tuhan agar dirinya bisa menjadi salah satu kambing-kambing tersebut. Dan entah bagaimana caranya, tiba-tiba saja Qaiz sudah berubah menjadi kambing dan dia berjalan menuju gerombolan kambing papanya Layla yang diikat di pekarangan rumah.
Hari berganti, dan lebaran haji-pun tiba. Singkat cerita, kambing-kambing papanya Layla itupun dikurbankan, termasuk kambing Qaiz. Kemudian semua orang berkumpul untuk menikmati jamuan tersebut.
Meskipun sudah bukan makhluk hidup lagi, namun soul Qaiz masih berada dalam hidangan tersebut. Qaiz merasakan kegembiraan yang sangat hebat ketika dirinya dituang kedalam piring dan kemudian disajikan dihadapan Layla, pujaan hatinya.
Lalu getaran itu semakin dahsyat ketika sendok Layla menyentuh dirinya.. Ketika Layla menyorongkan dirinya ke dalam mulut, ketika bibir Layla menyentuh dirinya, Qaiz merasakan hal itu sebagai kenikmatan yang luar biasa dahsyatnya. Melebihi kenikmatan apapun di dunia ini.
Beberapa hari Qaiz mengalami ekstase karena dirinya berada di dalam diri Layla. Surga Tuhan-pun tak bisa dibandingkan dengan kenikmatan yang dialami oleh Qaiz saat itu. Hingga pada hari ketiga, Layla kebelet boker!
Layla tersenyum lega, perutnya tak lagi bergolak setelah 3 hari kemarin dia kekenyangan. Setelah selesai membersihkan dirinya, tangannya menyentuh tombol untuk mengguyur kloset…
Qaiz, dalam bentuknya yang sekarang, berteriak-teriak meminta kepada Layla agar tidak meninggalkan dirinya. Lalu ketika air yang mengguyur itu mulai mengalir deras Qaiz hanya sanggup berteriak..
“Layla!!! Aku mencintaimuuuuuuu!!!….”
Gyuuuurrrrr.r……….r…r..r…..
kricik..kricik.. kricik…
- Maaf atas keterlibatan kambing dalam cerita ini
- Cerita di atas bukan versi asli karangan Mbah Nizami
Leave a Reply