Sejarah Gemblung

Setup Buah Stroberi

Sebelum pulang dari camping di lereng Gunung Lawu kemarin, kami membeli buah strawberry dalam jumlah yang agak banyak, sekalian sebagai oleh-oleh untuk anak-anak tetangga.

petik sendiri strawberry dari Gunung Lawu

Setelah dibagi-bagi, ternyata masih nyisa setengah kiloan, yang rata-rata sudah agak bonyok karena dimasukkan carrier dalam perjalanan pulang. Setelah dipilah-pilah mana yang masih bagus, strawberry yang agak bonyok tersebut kami putuskan untuk direbus dengan gula agar menjadi selai/jam.

strawberry dari Gunung Lawu

Setelah direbus hampir satu jam dan airnya semakin mengental, saya cicipi ternyata rasanya tidak jauh berbeda dengan selai strabwerry kalengan/botolan yang kadang kami beli di swalayan. Dan hasil akhirnya terlalu sedikit untuk  disimpan, eman-eman.

Akhirnya saya tambahi airnya agar agak banyakan, toh air rebusannya seger kalau diminum. Maka jadilah setup buah strawberry.

Karena penasaran, iseng saya tambahkan sepotong kecil kayu manis. Rusaklah rasa asli strawberry tersebut dan rasanya malah mirip-mirip setup buah jambu 😀

1 Comment

  1. detnot

    saya penggemar stroberi juga jeng
    dimasukin kulkas, diceplusin dingin2 itu rasanya pancen seger tenan :mrgreen:

Leave a Reply