Sejak lama saya menginginkan sebuah puukko, pisau tradisional dari Finlandia. Siapa sangka, seorang kawan baik –yang relatif baru saya kenal– mengirimkan sebuah puukko bersama beberapa pisau yang lain. Yang lebih mengejutkan, ternyata puukko tersebut bukanlah sembarang puukko.
Pisau sepanjang 23 sentimeter tersebut adalah hasil kolaborasi Kalevala Koru (desainer perhiasan ternama Finlandia) dengan Marttiini (pembuat pisau legendaris Finlandia) pada awal tahun 90-an.
Gagangnya sepanjang 12 sentimeter, terbuat dari kayu curly birch berwarna pucat dengan pomel dan guard dari bahan perunggu. Pada bagian pomel terukir sosok kepala burung hantu (yang tadinya saya kira ikan) dengan kalung/cincin ciri khas daerah sana.
Bilahnya sepanjang 11 sentimeter, terbuat dari baja stainless chrome dengan skala kekerasan 54-56 HRC. Ukuran kekerasan yang cukup ideal, tidak terlalu keras (yang menyebabkan bilah menjadi getas) dan juga tidak terlalu lembek (yang menyebabkan bilah menjadi mudah tumpul).
Pada bilah terdapat ukiran dua ekor burung yang mengapit tulisan Kalevala Koru dan logo Marttiini.
Sedangkan sarungnya terbuat dari kulit berwarna cokelat dengan “cincin” perunggu, terdapat ornamen ukiran menyerupai perisai pada bagian luar sarung. Di sarung ini terdapat sebuah loop berbahan kulit untuk menggantungkan pisau ini ke sabuk, dengan tulisan “Marttiini Rovaniemi, Finland”.
Seperti halnya pisau-pisau dari Skandinavia, puukko ini sangat nyaman digunakan untuk menyerut kayu, memotong buah, atau memotong ranting pohon dengan ukuran diameter sampai dengan 3 sentimeteran.
Kekurangan puukko ini hanya satu, yaitu bobotnya yang agak berat karena bahan untuk pomel dan guard-nya adalah perunggu yang solid.
noname
pertamax :p
Zam
ngirim pisau gini pake apa kang? ga bermasalah di bea cukai?
Yeni Setiawan
@noname:
weh ada mas greyman 😀
@zam:
ini ngirim dari Indonesia, Zam.
Kalau dari luar negeri, asal bukan pedang kayaknya aman kok.
ableh
saya juga suka pisau, cuma sekarang bingung nyimpen di rumah. punya tips penyimpanan benda tajam dan berbahaya? thanks 😀
Yeni Setiawan
@ableh: Kalau saya selalu simpan di lemari tinggi atau terkunci. Menurut saya, yang terpenting adalah memberikan pemahaman kepada anak (kalau sudah punya anak) bahwa mereka belum boleh pegang pisau tersebut hingga batas umur tertentu.
detnot
jeng sendal, jika suatu saat sampeyan udah bosen sama salah satu pisaunya
tolong catat nama saya di dalam daftar nama paling atas penerima hibah pisou sampeyan ya ha ha