Sudah sejak beberapa minggu yang lalu saya berniat untuk membuat pagar pembatas antara ruang samping dengan halaman.
Ternyata saya baru bisa meneruskan hari Selasa kemarin, padahal kayu sudah dibeli sejak beberapa hari yg lalu dan sudah mulai saya potong hari Sabtu dan Minggu.
Sebenarnya sudah ada pagar pembatas yang saya buat sewaktu awal-awal pindah rumah namun ternyata kurang tinggi. Selain kucing masih bisa melompat masuk, atap ruang samping/dapur jadi terlihat dari luar.
Setelah melakukan pengukuran dan pengepasan (uji coba pemasangan bingkai pagar) selanjutnya kayu-kayu tersebut saya rangkai mengikuti pola pagar sebelumnya.
Karena belum memiliki perlengkapan yang memadai, akhirnya segala macam alat saya gunakan. Termasuk penggaris siku milik Lumen yang berupa mainan dari plastik.
Begitu juga dengan gergaji, entah kenapa gergaji kayu yang saya miliki kurang nyaman digunakan. Iseng coba pakai gergaji besi malah butuh waktu terlalu lama. Akhirnya yang terpakai adalah gergaji kecil di swiss army knife Wenger.
Lumen sangat antusias dengan proyek ini dan berusaha membantu saya sebisanya. Dia paling senang memasang sekrup di lubang yang saya siapkan dan lalu saya yang mengencangkan sekrupnya.
Pengerjaan pagar akhirnya selesai di malam hari setelah siang sempat jeda hingga sore karena harus mengantar Lumen ke dokter gigi untuk menambal ulang gigi yang tambalannya lepas.
Meski sudah selesai, pagar belum saya pasang karena belum dicat. Mudah-mudahan dalam 1-2 hari ke depan bisa selesai dicat dan begitu kering langsung dipasang.
Leave a Reply