Ada kalanya kita melakukan sesuatu karena tidak ingin dianggap aneh oleh orang lain, melakukan kebaikan agar tidak dianggap jahat oleh orang lain.
Atau kita melakukan sesuatu karena telah mengucapkannya dan tidak melakukan sesuatu karena dulu pernah berkata bahwa kita tidak akan melakukan hal tersebut.
Saya jadi teringat konser Sawung Jabo di FKY kemarin. Ketika Om Sawung mengajak penonton bertepuk (atau berteriak, saya lupa) dan hanya separo yang melakukannya, Om Sawung kemudian berkata bahwa yang tidak tepuk tangan berarti bajingan, kontan hampir semua melakukannya he.he.
Tidak ada yang salah sebenarnya, sangat manusiawi. Namun saya kuatir kalau ketundukan kita pada kata-kata atau anggapan orang lain di suatu saat akan menghambat kita melakukan kebaikan atau kemajuan.
Maaf, saya bukannya mengajak Anda untuk mengingkari janji atau masa bodoh dengan anggapan orang. Just keep it in a harmony, please ๐
Sitting at angkringan tugu, listening to Ohm Suaa and tasting a glass of tea.
mPitzky
nah. i aint say pertamax. it sounds too ordinary. kinda like the title. been living against it for all of my waking life (=
for me, there’s no boundary but the limit itself. so… go forward!
alex®
Itu Sawung kok bisa ngaco gitu ngomongnya, kayak diktator saja ๐
alexยฎ
[OOT]
Buset! Ternyata yg komen pertama itu mPitz?? ๐
[/OOT]
Yeni Setiawan
@Alex
Bukang ngawur Om, cuma guyon gitu ๐
abdee
Jadi kangen SWAMI….
traveling-is-everything
bener, pak dhe. kebahagiaan kuwi bkn datang dari luar, apalagi dari anggapan orang lain, tp dari dalam. dari diri sendiri.
detnot
lebih enak skarepe’ dewe jeng
mantan kyai
harusnya di atas blog ini ada tulisan: YANG TIDAK KOMEN BAJINGAN !!!! nah lo ๐
mPitzky
Heya Lexy!
*dorong Alex ke tembok, teken bodinya, dan lumat bibirnya kuat-kuat*
ini budak kata2 juga tak?
funkshit
klo saya waktu itu ikutan tepuk tangan supaya om sawung nya ngga merasa dicuekin ๐
ngodod
saya cuman diem pas sawung jabo nyuruh tepuk2…