Saudara-saudari sekalian, kali ini saya akan mencoba menulis tentang bahasa-bahasa dan aksara-aksara di masa lalu, yang konon kabarnya merupakan bahasa/aksara para dewa. Perlu saya tekankan bahwa semua ini berdasar penelitian ngawuriah saya.
Yang pertama adalah bahasa yang digunakan di Mesir kuno. Konon kabarnya tulisan hieroglip itu hanya mengenal huruf konsonan saja. Yang membuat rentetan kata-kata tersebut bisa dipahami adalah simbol yang mengikutinya.
Misalkan rangkaian huruf KCNG, jika di belakangnya terdapat gambar tumbuhan maka akan dibaca KACANG sedangkan jika diikuti dengan gambar hewan maka akan menjadi KUCING.
Hampir mirip adalah aksara Jawa. Aksara jawa kuno kabarnya hanya mengenal huruf a saja, jadi hanya ha na ca ra ka dan seterusnya. Penambahan vokal aiueo dilakukan sejak kedatangan Aji Saka ke tanah Jawa.
Saya termasuk orang yang percaya bahwa bukan Aji Saka yang membuat aksara Jawa. Dia baru datang dari India, masak ujug-ujug membuat bahasa baru? Misalnya Anda pindah ke suatu tempat baru, apakah Anda akan menggunakan bahasa sehari-hari Anda ataukah akan memilih membuat bahasa/aksara baru?
Dengan cara tersebut maka tak heran jika kita temukan literatur baik lisan maupun tulisan yang menyebut Jibril sebagai Jabarala, Mikail sebagai Makahala, Izrail sebagai Hajarala dan lainnya.
Eh tunggu, hal ini mirip juga dengan tulisan Kana di Jepang, di mana tak ditemukan huruf konsonan mati. Misalnya, setahu saya, basket ditulis sebagai basuketo.
Hal-hal seperti ini sungguh menarik perhatian saya. Ini benar-benar hal yang luar biasa bila bisa kita temukan benang merahnya.
Seringkali saya kesal dengan orang-orang di jaman dulu, kenapa juga mereka tidak ngeblog sehingga saya tidak perlu repot-repot mengadakan riset tidak jelas seperti ini. Kalau saja mereka ngeblog, pastilah jaman sekarang saya bisa membuat candi yang gambarnya tidak hanya lingga dan yoni π
Leave a Reply