Gak Penting

Sesuatu di Langit

Sejak kecil, saya tinggal di suatu desa yang baru terjangkau listrik ketika saya berumur 7 tahun. Hiburan tiap malam adalah menggelar tikar di pekarangan, menyaksikan bintang di langit sambil mendengar ibu bercerita tentang bintang-bintang di langit itu berdasarkan apa yang beliau dapat dari guru di SR dulu.

Ada dua hal yang masih saya ingat sampai sekarang. Yang pertama adalah ketika saya melihat komet untuk pertama kalinya. Komet itu bergerak dari horizon satu ke horizon lainnya sampai hilang tertutup pohon-pohon bambu yang waktu itu masih banyak terdapat di sekitar rumah.

Sedangkan yang kedua, saya ga tau apa namanya. Ketika sedang menyaksikan pentas dangdut pada suatu perayaan tujuh belasan di balai desa, saya lebih memilih memandang langit daripada memandang penyanyi dangdut yang berdandan seksi.

Di langit saya lihat sesosok seperti komet tetapi berwarna kuning kemerah-merahan (tidak hijau kebiruan seperti komet yang saya lihat pertama kali). Meluncur sangat cepat dan langsung terpecah menjadi lima bagian dan berpencar ke arah yang berbeda-beda dan hilang begitu saja.

Udah, gitu aja.

21 Comments

  1. Udah, gitu aja?

  2. pertamax mahal :p

    saya sama adik saya dulu sering ngliat bintang kalo malem2. dapet bonus peta langit dari kompas, berasa ahli ngliat bintang dan cari tau namanya πŸ˜›

    terus sempet bercita2 jadi astronom.
    *tapi itu dulu sih hehehehe*

  3. itu Banaspati, bukan, mas Bro?

  4. Mungkin itu hanya sebuah pesawat luar angkasa (UFO. :red) yang sedang mampir ke bumi, dan berpencar untuk melakukan pengintaian. Terutama kalau ada keramaian seperti yang anda liat. Mungkin disana tidak ada dangdut, makanya mereka menuju ke situ.

    … saya lebih memilih memandang langit daripada memandang penyanyi dangdut yang berdandan seksi. …

    Terus buat apa datang ke dangdutan ?
    I[says]Hoax !!! (devil)

  5. sejenis pulung kah ??

    ato emang benda langit ?

    ahhhh….tp….memandang langit malam (soale nek langit siang, ga kuat) seperti memandang ke kedalaman jiwa. sekaligus menyelami keagungan Gusti.
    raane dadi ciliiiikkkk bgt.

    dan penasaran pengen ke black hole. juga diculik alien.

  6. Zam

    Langit memang telaga yg meneduhkan, ki sanak..

  7. Sama banget dgn masa kecil aku.
    Menggelar tikar di halaman rumah, berkumpul dengan semua keluarga.
    Duh, enaknya waktu2 itu.
    Kapan mbalek kecil lagi? πŸ˜€

  8. Masa keciL yg indah..
    : )

  9. bakat ependi terpendam, daripada nonton penyanyi dangdut yg seksi, malah nonton bintang. ahahaheaheahea.

  10. Etapi Ar, saya yakin jika yang di panggung itu ronggeng, pasti Sandal akan melototinya. πŸ˜›

  11. Langsung make a wish: semoga listrik segera mencapai desaku

  12. langit oh langit …..

  13. listrik masuk di desa saya malah saya dah hampir lulus smp, mas sandalian, hiks. wah, rupanya sedang [ada nggelar rapat di pertapaan gunung kelir toh.

  14. Ra jelas blasss…

  15. kembang api kah mass?

  16. aseli ndeso banget hahaha yang ada di langit berpendar jadi lima itu namanya kembang api hahaha

  17. salah yoh bukan ding aku ra ngerti kok masalahe saya nggak melihat sendiri dan itu tentu hanya bisa di lihat di ndeso sedang aku nggak tinggal di ndeso dri kecil kok tapi di nggunung hehehe

  18. ternyata njenengan waktu kecill,

    luguu banget yah…

    (lucu tur wagu)

    hahaha

  19. itu mungkin pecahan bolanya dragonball …… tapi ko cuma 5 ya???

  20. Rachel Marx

    Wah
    Aku malah ngeness meneh mas,
    listrik masuk kampungku pas jaman 94
    Itu aku dah 9 tahun
    dangdutan??? boro borooooo mas
    neng kampungku jaman semono ketoprak atau wayang
    nglempoh ning ratan….
    hiks hiks hiks

  21. hope

    asik banget dah:wavey

Leave a Reply