Daily

Ada yang sama, ada yang beda

wroclaw 2014

Pramusaji berbadan mungil di depan saya menghitung menggunakan tangan saat mencatat menu yang kami pesan. Dimulai dari jari jempol untuk angka satu, jari jempol dan telunjuk untuk angka dua, jari jempol, telunjuk, dan jari tengah untuk angka tiga, dan seterusnya.

Saya mengamati hal yang terlihat sepele namun menarik ini saat sedang mampir minum di sebuah kafe kecil di Kota Wroclaw, Polandia. Berbeda dengan kita yang berhitung menggunakan tangan dan diawali jari manis, mereka memulainya dari jempol.

Selanjutnya saya sengaja mengamati beberapa pramusaji yang berbeda saat melayani beberapa meja-meja yang lain, dan semuanya sama: hitungan dimulai dari jempol untuk angka satu. Unik dan menarik.

Kunjungan saya ke Polandia pada tahun 2014 itu adalah pertama kalinya saya menginjakkan kaki ke tanah Eropa. Tak hanya mengalami suhu dan cuaca yang berbeda, banyak hal-hal sederhana namun menarik yang saya temukan seperti posisi bayangan badan yang sudutnya agak berbeda dibandingkan dengan yang saya lihat sehari-hari. Semua itu tak kalah menariknya jika dibandingkan dengan bentuk-bentuk bangunan katedral tua yang tersebar di kota tersebut.

Seandainya saya belum pernah membaca suatu artikel sebelumnya, saya tentu akan beranggapan bahwa penduduk Polandia bukanlah orang yang ramah. Betapa tidak, mereka jarang tersenyum saat berbicara. Dalam artikel yang saya baca sebelumnya, disebutkan bahwa senyum bukanlah hal yang penting bagi orang Polandia saat berbicara. Ah pantas saja…

Namun saya merasakan mereka mendadak menjadi sedikit lebih ramah saat saya berkata bahwa orang Indonesia juga menggunakan satuan kilometer untuk mengukur jarak, bukan mile seperti yang digunakan oleh orang Amerika. Lalu obrolan melebar ke mana-mana sambil menikmati segelas bir dan melihat pemandangan matahari terbenam pada jam sembilan malam.

2 Comments

  1. Tapi trend sekarang jarak dihitung dengan satuan menit.
    10 menit dari pintu tol.
    15 menit dari pusat kota.
    ?

  2. zam

    wah tak kira njenengan jengjeng lagi ke Polandia~

Leave a Reply