Sebagai pengguna dan penyuka alat potong yang bernama pisau, saya memiliki cukup banyak teman dengan hobi yang sama dan kadar kecanduan yang lebih parah. Saya hanya memiliki sejumlah pisau sesuai keperluan, sedang teman-teman saya ada yang koleksinya mencapai 2-3 almari etalase.
Suatu hari salah seorang teman nawarin saya untuk nyobain pisau merk Fallkniven seri F1 yang baru dia beli. Tentu saja saya tertarik untuk sekedar mencoba pisau yang dijadikan pisau survival pilot pesawat tempur Swedia. Selain karena reputasi merk Fallkniven, kapan lagi saya punya kesempatan mencoba pisau yang harganya cukup mahal tersebut.
Pisau dibungkus dengan kardus yang cukup tebal, dengan keterangan “Laminated VG10 stainless steel” yang menyatakan bahan pembuatan pisau, serta “59 HRC” yang menyatakan tingkat kekerasan dari bilahnya. Skala HRC 59 adalah termasuk kategori “very hard steel”.
Pisau ini dilengkapi dengan sheath atau sarung pisau berbahan zytel (sejenis nilon) dan tersedia dalam pilihan versi tangan kanan maupun kiri. Yang saya pegang pada foto di atas adalah versi tangan kiri karena teman saya (pemilik pisau) adalah seorang kidal.
Fitur utama dari pisau ini adalah “laminated steel”, atau penggunaan besi/baja berlapis. Karena tingkat kekerasan bilahnya mencapai 59 pada skala HRC, maka bilahnya akan cenderung getas dan gampang patah. Agar tidak mudah patah, maka dibuatlah bilahnya dalam beberapa lapis dengan material yang berbeda (lebih lunak dan lentur).
Dengan kombinasi material tersebut maka bisa didapatkan pisau yang keras pada bagian edge-nya agar ketajaman terjaga, namun relatif lentur pada bilahnya sehingga tidak mudah patah.
Pisau yang sangat cantik dan scarry sharp. Seandainya saya sering beraktivitas di lapangan seperti di gunung dan hutan, tentu saya akan rela menyediakan dana untuk membeli pisau seharga kurang lebih dua jutaan tersebut.
gambarpacul
hah? dua jutaan….
-ngemut wungkal
detnot
waduh jeng piso 2 juta, terus yg dimasak menunya harus yg berapa jutaan ha ha
sandalian
@detnot:
ini bukan pisau dapur jeng, eman-eman hehe
@gambarpacul
ojo diemut wungkale mas, digoleki pak modin mengko