Sejarah Keren

Ke Cakra Surya Lagi

Impian saya untuk kembali ke Cakra Surya, akhirnya kesampaian juga. Hal itu bermula ketika Kenz mengajak jelatawan-jelatawati Cahandong untuk naik ke Gunung Lawu dalam rangka tujuhbelasan, tanggal 16-17 Agustus kemarin.

Nyaris berakhir di inbox, akhirnya saya berangkat berdua bareng Peri Kecil (ihiiiy) pada tanggal 16 Agustus. Rencana berangkat pagi gagal karena belum mendapatkan kompor gas juga beberapa logistik lainnya. Niatnya kami akan ketemu dengan Kenz di Cemoro Kandang karena dia berangkat dari Solo.

di warung Mas ArisTanpa perlu menceritakan panjang lebar rute perjalanan dari Jogja ke Tawangmangu, akhirnya kami sampai di Cemoro Kandang. Kami mampir di warung Mas Aris –yang legendaris– untuk sekedar mengisi perut sebelum memulai perjalanan panjang.

Satu porsi rica-rica dan satu porsi pecel cukup mengenyangkan, ditutup dengan segelas teh panas manis.

Di situ kami mencoba menghubungi Kenz, tapi ternyata hape kami tidak menerima satu sinyal pun. Akhirnya kami memutuskan naik dengan harapan ketemu Kenz di suatu tempat di atas gunung. Sekitar jam 16.30 WIB kami melapor ke basecamp dan memulai perjalanan.


Ziiiing…… ternyata sepi!

Benar-benar berbeda dengan tujuhbelasan tahun-tahun sebelumnya. Ketika kami naik, hanya beberapa kali ketemu dengan rombongan lain. Selebihnya, kami benar-benar hanya berdua di dalam hutan yang semakin gelap itu.

Senter dengan batere Alkaline dikeluarkan, menyorot gelap menelusuri jalan setapak. Setelah nafas kembang kempis dan hanya bertemu beberapa manusia saja, akhirnya kami sampai di Pos 2, Taman Sari Atas, pada jam 21.00 (suwiiiiiiii). Kami memutuskan menginap di situ, bersama beberapa pendaki yang telah lebih dulu berada di lokasi tersebut.

Tetapi sialnya, batere Alkaline yang menjadi power dari senter itu mati tepat setelah 3 jam digunakan. Asem tenan, padahal katanya Alkaline itu long lasting. Nggedebus ternyata.

Keeseokan paginya, kami lanjutkan perjalanan. Target kami memang hanya sampai di pos 4, Cakra Surya, karena untuk mencapai puncak kami kehabisan waktu.

Cakra SuryaSetelah berjuang melawan faktor usia, sampailah kami di Cakra Surya. Suatu tempat yang sangat indah dalam versi saya. Dengan posko laksana rumah kecil di antara padang sabana.

Di sini kami berhenti sekitar satu jam, sambil menikmati sebuah Grapefruit yang sebelumnya hanya kami tahu di game FarmVille. Ternyata buah itu sebelas-duabelas dengan jeruk bali 😀

Yang paling seru justru pulangnya. Setelah nyasar selama satu jam, perjalanan pulang benar-benar tanpa henti. Dari jam 3 sore nyasar hingga jam 4 sore, lalu dilanjut dengan jalan non stop hingga jam 9 malam!

Karena rute perjalanan sudah sepi sekali dan Puan Peri tidak mau diajak nge-camp satu malam lagi, akhirnya kami turun berlima (ditambah 3 orang dari ISI Solo yang sama-sama nyasar). Yang tak kalah menjengkelkan adalah senter berbatere Alkaline tadi. Setelah diganti dengan dua batere Alkaline baru, lagi-lagi hanya bertahan 3 jam.

Justru senter berbaterai 1xAAA ini sanggup menerangi selama dua malam, ditambah sebelumnya sudah digunakan selama satu bulanan. Keren+1 dah!

Senter murahan

Selain itu perjalanan kemarin juga ditemani oleh mainan saya yang baru, sebuah Kukri kiriman dari Hommer J Simpson. Kukri sendiri adalah senjata andalan Pasukan Gurkha, asli Nepal.

Kukri dari KHT

Dan di akhir cerita, kami tidak bertemu dengan Kenz sama sekali di gunung maupun setelahnya. Dari SMS yang saya terima, ternyata Kenz naik sendirian. Dan menurut keterangan darinya, hanya di basecamp dan di puncak dia ketemu manusia beneran. Selebihnya, mungkin Kenz yang akan bercerita atau membuat peta yang baru untuk Gunung Lawu.

11 Comments

  1. sbenernya mau ikut, tapi dah deket mau puasa, mesti persiapan:P

  2. ya allah.. itu photo cowoknya, mo ikutan casting film india ya

  3. aku kan ngidam berat naik ke lawu………itu track yang belum pernah kutapaki…..lebih ngetrack tapi cukup asik di sabananya ternyata…….. *sok tau*

    sayang, mas turtlix belum mengijinkan *mbesengut*

    padahal kalo dibolehin dah tinggal pack dan berangkat nyusul naek belalang tempurku lho…… *sok superwoman*

  4. zam

    awakmu ra bakat numpak montor muluk. gawanane peso.. hehehehe

  5. aku masih rindu treking lagi, tapi ya itu…faktor usia takut menghambat 😛

  6. sebenarnya saya mau ikutan, tapi daripada ntar saya jadi tiang bendera, lebih baik saya wiken di pantai saja :p

  7. sebenernya saya mau ikutan, tapi..

    *template dari alle dan nico*

  8. DV

    Senjatanya apik, Mas… URL nya mana ya hihihihihihi :))

  9. @DV
    Itu pemberian teman sih mas, URL-nya sepertinya disini.

  10. kl ada truring ajak” mas hehehe
    mampir juga keblog ane…ok !

  11. termasuk nekatz yah……
    untung dapat kawan di tengah jalan je….

Leave a Reply