Bagi yang mengenal saya secara langsung, bukan hanya lewat internet apalagi SMS, kemungkinan besar akan menganggap saya makhluk penyendiri, anti sosial. Ngga ada salahnya, namun juga ada nggak benernya.
Saya masih menikmati kehidupan sosial, but I’m not that social. Saya menikmati kebersamaan ketika berkumpul dengan orang banyak, apalagi ketika acara makan-makan. Namun rasa nyaman itu tidak berlangsung lama. Ketika sekelompok manusia sudah mulai bersenang-senang, maka mereka akan kehilangan kontrol, mereka akan merasa bahwa di dunia hanya ada mereka.
Pada titik itulah saya harus menarik diri, meskipun bukan penarikan diri secara fisik. Saya merasa harus tetap menjaga kesadaran diri sementara yang lain sedang bersenang-senang. Untuk apa? To take care of them.
Seperti halnya segerombolan banteng sedang merumput di savana, maka saya akan mundur dan sedikit menjauh dari gerombolan. Bukan untuk menjauhi gerombolan, tetapi untuk mengawasinya. Sehingga ketika ada singa yang mendekati gerombolan, saya bisa mengetahuinya dan mengingatkan gerombolan saya agar segera pergi.
Seperti ketika pestablogger kemarin, sementara yang lain menikmati euphoria mega kopdar tersebut, saya memilih menikmati obrolan ringan bareng Pitoe. Bukannya saya tidak menikmati momen tersebut, saya sangat menikmatinya. Tapi luapan energi sebesar itu, saya gak berani masuk karena akan mengacaukan energi saya.
Saya gak ingin terseret ke dalam euphoria itu, maka saya menjaga jarak. Biarlah saya menikmati euphoria itu dari luar, karena dari luarlah bentuknya terlihat indah di mata dan hati saya.
Jadi kepada siapapun Anda yang mengenal saya secara langsung (bingung nih milih kata-katanya. Mengenal secara fisik, kok kesannya gimana..), here I am. Begini apa adanya. And I don’t think I need to apologize for being different. I love ye all! ^_^
Leave a Reply