Tengah malem bete, pengen jalan-jalan tapi takut besok bangun kesiangan dan ngantuk di kantor. Akhirnya saya putuskan untuk mengunci diri di kamar sambil memikirkan hal-hal aneh yang melintasi kepala, dan tentu saja tiba-tiba merasakan kesepian yang teramat sangat. Ah, mungkin Tuhan memang sedang mengucilkan saya dari peradaban agar saya kangen ama beliau. Bener ga Gusti?
Kemudian kepikiran pengen posting kostum Putri Raemawasti, kontestan Miss Universe dari Indonesia, yang saya lihat di Jawa Pos tadi pagi. Skrinsyut yang saya lihat tadi pagi seperti di bawah ini.
Saat melihat foto tersebut, saya membayangkan bahwa gaun tersebut adalah gaun tanpa lengan, atau lengan sambungan sederhana. Kemudian bawahan yang anggun, apalagi ditunjang dengan lilitan di leher Putri yang membuat nuansa sensualnya terasa.
Pokoknya yang ada di pikiran saya tuh mirip-mirip kostum Yuna di Final Fantasy X gitu deh, sederhana namun anggun. Lalu saya mencari gambar lengkapnya di situs Miss Universe.
Blaik, opo iki???
Imajinasi saya hancur berantakan π
Dari beberapa sumber yang saya baca, perancang busananya mo nonjolin unsur Papua di kostum tersebut. Tapi menurut saya, dia gagal total. Kostum itu lebih mirip kepompong daripada pakaian π
Lengan bertumpuk-tumpuk yang berwarna kecokelatan itu adalah suatu kesalahan menurut saya. Tempurung pundak wanita adalah salah satu titik sensual, lha kok ditutupi??
Juga ada beberapa kesalahan di kostum itu yang saya ga tau gimana njelasinnya. Intinya, yang pengen saya sampaikan yaitu Miss Universe ini adalah kontes kecantikan, bukan lomba rancangan busana. Jadi busana yang dikenakan haruslah mendukung agar pemakainya terlihat lebih bersinar. Bukan kontestan yang promosi pakaian. Itulah kenapa judul tulisan ini “Salah Arah”.
Saya memang bukan orang yang paham tata busana. Cuma sedang kecewa aja karena seharusnya kecantikan itu bisa lebih ditonjolkan, bukannya mengejar ikon budaya dengan mengabaikan tujuan kontes itu sendiri.
Leave a Reply