Gak Penting

Menunggu 100 Persen

Anda kenal tangan ini kan?

Watefak!
Mencoba merem nggak bisa-bisa juga, akhirnya bengong memandangi status download yang sepertinya berhenti di angka 99 dan enggan berganti menjadi 100.

Seperti hidup saya kah? Masih enggan menuju kesempurnaan, masih dalam bentuk saya sebagai bodhisatwa, belum menemukan di mana pohon bodhi berada. Atau sebenarnya pohon bodhi itu telah saya lewati karena saya merasa itu bukan pohon bodhi yang saya cari?

Saya yakin bukan seperti itu ceritanya. Seandainya pohon bodhi telah saya temukan, pasti saya akan berhenti dengan sendirinya karena –secara tiba-tiba, entah bagaimana caranya saya– mengetahui bahwa itulah pohon bodhi yang saya cari.

Sewaktu kecil saya bercita-cita menjadi pengelana, yang jalan kesana kemari sambil membawa buntelan kain dan tongkat –seperti Jerry dalam serial Tom and Jerry– lalu berbuat kebaikan dan hal-hal berguna di manapun saya singgah.

Ternyata hati saya belum sekuat Mas Zen yang telah menempuh jalan zen-nya dengan kemantaban hati. Saya masih memikirkan banyak hal, saya masih terikat pada dunia!

Pernah terpikir untuk menggapai dunia terlebih dahulu agar orang-orang yang saya cintai merasa tenang karena saya menjadi orang, namun hal itu ternyata membunuh jalan surga saya.

Saya sering berharap menemukan seorang Mursyid yang bisa membimbing hidup saya. Namun bagaimana mungkin saya menemukannya kalau saya tidak pernah mencarinya?

Jangan-jangan saya terlahir sebagai Mursyid sekaligus Darwisy? Gak mungkin ah Tuhan sekejam itu pada saya, membiarkan saya kebingungan tanpa mengirim guru untuk mengisi gelas pengetahuan saya.

Saya jadi teringat sebuah perkataan yang saya lupa siapa penulisnya. Kata-kata itu berbunyi: “Bahkan seekor anak serigala mempunyai tempat untuk pulang, kenapa sang anak manusia tidak?

Eh udah 100 persen downloadnya! Sekarang tinggal membuat diri saya menjadi 100 persen, agar ketika bertemu Tuhan kelak saya bisa senyam-senyum pada beliau. Eh Tuhan, kamu belum kangen sama saya kan?

11 Comments

  1. wew, bahasa penyampainnya udah mirip2 cak nun πŸ˜€

  2. ndak usah menunggu ampe 100% bro, terus-lah men-coba men-jadi lebih baik, karena toh tidak ada yang sempurna πŸ˜‰

  3. plok plok plok..keren banget, Ndal πŸ™‚

  4. nyari pohon bodhi?
    di semarang ada tuh.. :P*halah..

  5. download dengan arti kehidupan menuju 100%..

    menarik..

  6. Oh ituh-lah pelengkap 100% mu.

  7. mursyid apaan c?

  8. widih.. ternyata menunggu download dari 99% jadi 100% bisa dengan merenung dan menceritakan diri kita yang belom sempurna? hemm nice tips. hihi..

    No body is perfect
    Tapi kalo mendekati sempurna ada jeng, berarti situ udah mendekati sempurna jeng. bagus donk

    “Bahkan seekor anak serigala mempunyai tempat untuk pulang, kenapa sang anak manusia tidak?”

    mungkin anak manusia yang itu nasibnya kurang beruntung hidupnya, liat khan anak-anak yang berkeliaran dari pagi – siang trus malem

    hihi.. jadi panjang lebar πŸ˜›

  9. yach wlopun ngga bisa menjadi pengelana dengan tonkat dan buntelan. . sampeyan kan sudah menjadi pengelana di belantara internet dengan opera ..

  10. jangan cari bodhisatwa.. mending bodycewe, cakep pula.. wa asik.. =P~

  11. eko

    Ra kuat karo buntelane kuwi lho jeng.

Leave a Reply