Hari ini saya dianugerahi sakit sama tuhan. Tuhan apa tuhan? Ah, hurup gede ataupun kecil, ga akan mengurangi kekuasaan tuhan atas diri saya bukan? Terkapar seharian, bangun sebentar, ketika kepala pusing lalu tidur lagi.
Tepat ketika umur saya seperempat abad, terkapar seharian tanpa bisa kemana-kemana, termasuk ke kantor. Lalu siang harinya, Pikoeloen dan Beno bertanya pada saya:
“Om Yes mo makan apa?”, mereka bertanya. (Anak-anak kos biasa panggil saya Om Yes)
“Ngga usah, aku sudah makan tadi pagi..”
“Itu kan tadi pagi, sekarang harus makan lagi. Kami beliin bubur ayam ya!”
Lalu mereka ngambil motor dan siap-siap berangkat. Kemudian saya teringat bahwa saya ngga sakit pencernaan, jadi makan bubur ayam rasanya gimana gitu..
“Yakin nih kalian mo mbeliin?”, saya setengah berteriak.
“Iyaaaa..”
“Kalo gitu beliin nasi rendang saja yaaa!!”, lalu saya dengar mereka tertawa terbahak-bahak mendengar permintaan saya.
Nasi rendang-pun datang, dan saya nikmati.. Membuat ingus saya mengalir bertubi-tubi dan benar-benar nikmat! Tengkyu broooo, you’re my men!
Setelah kenyang, saya terkapar lagi dan baru bangun malam ini. Koneksi internet sudah bagus lagi (siangnya mati) dan saya download Movable Type yang terbaru, buat coba-coba kalau sudah bener2 fit nanti.
Tuhan (pake huruf besar, karena kebetulan ada di awal kalimat) terima kasih atas kado manis berupa sakit ini. Mas Anggit bilang klo sakit bisa mengurangi dosa-dosa seseorang, tapi saya ga gitu berharap bahwa sakit ini sebagai penebus dosa.. Ijinkan saya tuhan, menganggap sakit ini sebagai kado darimu dan ijinkan aku menebus dosa-dosaku di neraka nanti, asal kau temani aku di sana.
Terima kasih juga untuk teman-teman semuanya, juga buat si Adek yang udah ngrekam lagu pake fasilitas i-say dan mengirimkannya ke saya.
Leave a Reply