Waktu kecil, di sebelah rumah orang tua saya ada pohon delima. Saya suka dengan aroma bunganya yang wangi-wangi gimana gitu. Namun saat bunganya menjadi buah, agak susah bagi saya untuk menikmati buah delima tersebut.
“Daging” delima mirip dengan biji pepaya, dibalut selaput tipis dan ada cairannya. Cara menikmati buah delima adalah dengan ngemut biji-biji itu sembari sedikit menggigit bijinya agar selaputnya pecah dan cairannya bisa disesap. Delima di samping rumah dulu itu, rasanya masam. Tidak ada manis-manisnya, karena itu tidak pernah dijadikan sebagai “buah beneran” oleh orang-orang rumah.
Dua puluh tahunan kemudian, saya menjumpai lagi buah delima di Jogja. Di Carefour saya nemu delima yang mirip sekali dengan delima jaman saya kecil, kemungkinan dari varietas yang sama, saya sebut saja delima lokal. Harganya 5-7 ribu per buahnya, dan saya beli satu untuk mengobati rasa penasaran.
Penampilannya “kering” seperti delima di samping rumah dulu. Saat dibelah, ternyata benar-benar sama dengan delima jaman saya kecil. Bijinya kecil-kecil dan rasanya masam.
Akhirnya cuma saya sesap beberapa saja, dan sisanya dibuang.
Beberapa bulan kemudian, setelah saya menikahi anak orang, ternyata di rumah mertua ada pohon delima juga. Waktu saya ke rumah mertua, buahnya masih cukup kecil untuk dimakan.
Ndilalah beberapa bulan lagi saat Ibu Mertua datang ke Jogja, beliau membawa 3 buah delima yang katanya dibeli dari pasar lokal di daerah Bojonegoro sana. Harga 3 buahnya lima ribu rupiah, berarti yang di Carefour waktu itu sangat mahal 😀
Tapi ternyata delimanya sama saja, rasanya masam dan agak susah dinikmati hehe..
Lalu menjelang Natal 2011 kemarin saya nemu delima dengan label “Delima RRC” di Superindo, ukurannya lebih besar dan warna buahnya agak lebih pucat.
Setelah dibelah..
Bulirnya besar-besaaar, rasanya manis, dan sangat juicy. Kalau seperti ini sih dibuat jus juga enak, kalau delima lokal di atas tadi mungkin malah rasa bijinya yang dominan. Harganya sekitar 30 ribu per kilogram.
Dan yang terakhir, setelah tahun baru saya nemu delima jenis lain lagi di Superindo. Labelnya adalah delima Spanyol.
Ukurannya lebih besar daripada delima RRC maupun delima lokal, tetapi warna kulitnya hampir mirip dengan delima lokal.
Karena penasaran dengan isinya, segera saya belah…
Jika dibandingkan ukuran buah yang belum dibelah, bulir-bulir delima spanyol ini lebih kecil dibanding delima RRC. Rasanya manis tapi tidak semanis delima RRC, juga kurang juicy. Tetapi bijinya lumayan lunak dibanding delima RRC dan delima lokal.
Delima Spanyol ini harganya sekitar 40 ribu per kilogram, waktu itu saya cuma beli 1 butir saja, kena sekitar 8 ribu rupiah.
Secara keseluruhan, delima RRC yang paling enak dan segar rasanya 😀
Leave a Reply