Meskipun saya menganut agama yang dibawa Muhammad, namun Yesus adalah figur favorit saya. Setahu saya, dia sangat penyayang dan pencinta sesama. Dia bukan figur anti kekerasan melainkan pemuja perdamaian dan kasih sayang.
Guru SMA saya, seorang penyembuh, selalu menghadirkan figur Yesus dalam dirinya ketika sedang mengobati pasiennya. Beliau berkata, dengan membayangkan kasih sayang seorang Yesus, pasien beliau akan merasakan curahan energi sehingga kemungkinan sembuh akan lebih besar.
Dengan “fitur” sifat-sifat kemanusiaan sehebat itu, saya penasaran satu hal. Kira-kira waktu itu berapa banyak perempuan yang tergila-gila kepada pemuda tampan bernama Yesus itu?
Leave a Reply