Sore tadi ada temen yang nelpon ke suatu yayasan untuk menanyakan panti asuhan mana yang bersedia nerima kiriman makanan untuk berbuka puasa. Ternyata, list yang dipunyai yayasan tadi sudah full booked. Artinya, sore tadi banyak orang-orang yang nyumbang makanan buka puasa sekaligus buka puasa bareng di panti asuhan-panti asuhan tersebut.
Lalu suara di seberang sana bertanya “Mbak, ini ada panti asuhan lagi, tapi milik yayasan NU (Nahdatul Ulama), gimana?”
Tiba-tiba saja saya jadi teringat suatu anekdot yang berasal dari Madura. Alkisah, seorang bapak melepaskan kepergian anaknya untuk kuliah di Jogja. Sebelum berangkat, bapaknya berpesan: “Le, kamu hati-hati ya di sana. Apalagi kalau cari jodoh, harus yang muslim, minimal muhamadiyah.”
Si anak pun dengan takzim menjawab “Nggih Bapak..”
Leave a Reply