Dalam anggapan masyarakat pada umumnya, stereotipe orang Yahudi adalah tidak pernah mau rugi dan selalu ingin untung. Namun pernahkan Anda berpikir bahwa kadang kita lebih Yahudi dari mereka? Coba perhatikan, dalam kasus kecelakaan sekalipun masih sempat-sempatnya dompet korban disikat, jam tangan diembat. Apa nggak melebihi Yahudi itu namanya?
Sehingga lama-kelamaan saya mulai setuju dengan pandangan bahwa keberadaan huruf j dan w dalam Jewish tentu saja bukan kebetulan sama dengan j dan w dalam Jawa. Begitu juga kemunculan huruf j dan v dalam Jehovah yang secara ajaib mirip dengan Java..
Begitu juga soal intelijen. Sepertinya belum pernah sekalipun –sepanjang sepengetahuan saya– mossad berani macem-macem ama negara ini (terlepas dari urusan industri tentu saja). Kenapa negara sejahil Israel belum pernah sekalipun menyentuh Nusantara, takut kepada saudara tua?
Orang bilang bahwa kita adalah anak cucu Ibrahim namun saya berpikir bahwa turunan Adam bukan hanya Ibrahim. Pasti dia masih punya sepupu-sepupu lain yang berada dalam satu level pohon keturunan. Lalu anak siapakah kita?
Terakhir, ada yang bisa memberikan referensi asal mula manusia Indonesia? Atau mungkin bisa dipersempit dengan asal mula manusia jawa saja.
Leave a Reply