Saya cukup kaget pagi tadi melihat RSS reader di browser Opera saya demi mendapati Arya meng-update blog-nya. Ternyata tentang guru jaman dia SMA, saat itu saya baru sadar bahwa hari ini adalah peringatan hari guru. Sebuah gelar yang cukup sakral menurut saya, karena tidak semua orang mampu menjadi guru.
Kemudian saya dapati juga tulisan Zen sang penyembah pepohonan dan tulisan Pito yang juga membahas sosok guru yang melekat dalam kepala dan hati mereka. Semuanya sungguh menarik, bagaimana sosok guru bisa menginspirasi dan merubah hidup seseorang. Karena untuk itulah gelar ‘guru’ layak mereka sandang. Tentu saja guru-guru tersebut tidak pernah sekalipun ingin dianggap hebat, tapi karena mereka memang hebat.
Meskipun kata guru itu bisa merujuk ke manusia atau binatang atau benda apapun, namun ada sesosok guru yang cukup melekat di kepala dan benak saya. Guru Bahasa Inggris ketika saya kelas 1 SMU, namanya Pak Santoso Pamungkas, biasa dipanggil Pak San. Dalam mengajar beliau tidak hanya mengajari grammar tetapi cenderung budaya dan kultur, sehingga pemahaman Bahasa Inggris lebih terasa.
Selain itu beliau juga terkenal karena mempunyai kelebihan spiritual. Saya paling senang mendengar cerita beliau soal hal-hal spiritual yang beliau alami, sangat menarik. Dan yang paling penting, dia mengajari bagaimana memperlakukan ladies in a proper way. Keren!
Oke Pak San, semoga saat ini Anda nggak di surga atau neraka melainkan di tengah-tengahnya, sukur-sukur sedang leyeh-leyeh di samping Tuhan, seperti yang pernah Anda katakan ketika bercerita tentang kehidupan setelah mati yang Anda harapkan.
Leave a Reply