Dalam mimpi, saya mendapatkan pencerahan bahwa ketika suatu hal tidak berjalan dengan sebagaimana yang kita harapkan maka janganlah terlalu cepat berusaha memperbaikinya karena bisa jadi kita malah membuat kesalahan-kesalahan lain yang sebenernya tidak perlu terjadi.
Memperbaiki kesalahan itu memang wajib hukumnya, namun dalam beberapa hal, jangan terlalu cepat. Hal itu seperti misalnya Anda misuhi orang trus satu detik kemudian Anda minta maaf, orang yang Anda pisuhi tadi tidak akan percaya dengan kata maaf yang Anda ucapkan.
Tersiksa memang, kita harus merasakan “dosa” karena sudah misuhi orang tadi namun belum bisa minta maaf.
pudakonline
20/07/2008 — 15:14
ada yang bilang, biar tidak ada penyesalan, ditambahi pisuhannya, biar plong, baru minta maaf
Anang
20/07/2008 — 15:51
misuh ae lho gak sah dipikir wkwk
aGoonG
20/07/2008 — 17:06
“Misuh” kebiasaan kah ?
Minta maaf bisa di dalam hati
Hedi
21/07/2008 — 00:56
lho urusan kita dimaafin atau enggak, kan bukan urusan kita 😀
samwan
21/07/2008 — 04:28
hi there (= sensi mode on ya? wanna talk? u know where 2 find me, beib.
pengki
21/07/2008 — 07:05
if it ain’t broke, don’t fix it (?) . tapi, mungkin sampeyan juga lupa sesuatu yg namanya performance
*eh, ini lagi bahas mesin ya?* ^_^
waterbomm
21/07/2008 — 10:20
oke oke saiah nda akan minta maap 😀
adipati kademangan
21/07/2008 — 11:08
bener kata bang #hedi
yang penting minta maap saja dulu, sesudah itu bukan urusan kita
dia memaafkan atau tidak itu urusan dia, hatinya dengan Tuhannya
Bagas
21/07/2008 — 18:02
Yoih, tul banget.
Salah-salah malah jadi berlarut-larut.
yusdi
21/07/2008 — 20:52
tapi apa salahnya kl minta maaf..
zam
22/07/2008 — 09:04
*misuh*
ngodod
22/07/2008 — 15:43
kadang2 kan… bukan berarti selalu to..
didut
23/07/2008 — 10:59
setuju kang karo sampeyan