Awal-awal bekerja dahulu, saya selalu berusaha menyempatkan membeli satu buku setiap usai menerima gaji. Waktu itu paling sering berburu buku tentang komputer. Tetapi sejak saya menyadari bahwa banyak buku-buku lokal yang ternyata hanya terjemahan belaka, atau tulisan ala kadarnya, maka jenis buku yang dicari menjadi berbeda.
Tapi itu duluuu. Iya, dengan beberapa huruf “u”.
Sekarang keadaan berbeda, buku-buku terbujur kaku di rak. Jangankan membeli buku baru, buku berjudul Muhammad tulisan Karen Armstrong yang saya beli beberapa tahun yang lalu saja belum selesai saya baca. Mengerikan.
Dan akibat tidak pernah membaca buku lagi, otak rasanya jalan di tempat, bahkan berhenti. Ini lebih mengerikan.
Kasihan buku-buku itu, menunggu untuk dibaca sedangkan saya sok sibuk dengan urusan dunia.
Leave a Reply