Setelah sesiang suntuk coding dan telekonferensi membahas tentang The Prophet, sorenya saya meluncur ke arah Malioboro menuju angkringan tugu.
Dalam suasana gerimis, jadah bakar dan teh anget gula batu sungguh nikmat. Maaf saya ga bisa menceritakan kenikmatan itu karena belum tentu saya mengetahui parameter nikmat Anda dan sebaliknya.
Di belakang saya, sekelompok pria berumur sedang ngerumpi tentang pemerintahan, lumpur lapindo dan pepesan-pepesan kosong lainnya. Saya sering menjumpai mereka di sini dan sepertinya selalu membahas hal-hal yg hampir sama.
Ah, saya lebih memilih chatting n blogwalking menggunakan mGooi saja. Lalu saya membahas pisau dengan anak peramuka dan membaca bagaimana Dian jengkel dengan supir taksi yang menyindirnya.
Dan terus terang saya mangkel, kenapa blog Dian komennya dimoderasi? Dan (lagi) seandainya itu bukan blog seorang Dian yang ingin saya ketahui isi otaknya, malas sekali rasanya menuliskan nama domain sepanjang itu di address bar Opera Mini ini.
Leave a Reply