Kemarin dikasih tau Jeng Pengki sual gOS dan saya liat skrinsyutnya cukup lucu dan menggemaskan untuk dicoba. Akhirnya saya download ISO-nya sebesar 500-an MB dan siang ini saya coba sebentar sebelum memulai aktifitas harian.
Tadinya saya berpikir bahwa ini adalah suatu OS (operating system) baru, atau paling tidak, berbeda (bukan Windows maupun *Nix ato BSD). Saya mulai membayangkan bahwa live OS yang sedang bakar ISO-nya ini seperti halnya QNX atau Haiku OS (dulu BeOS).
Setelah pembakaran selesai, lalu saya restart mesin dan boot ke CD. Lah, kok ada tulisan “Debian bla.bla.” yang merupakan ciri khas Debian dan keturunannya? Saya lanjutkan proses dan muncullah tampilan manis seperti skrinsyut di atas.
Seting WiFi dan koneksi kabel (LAN) cukup mudah. Saya perhatikan menu di bawah mirip kayak Mac OS, tapi cukup menggelitik karena kebanyakan menu tersebut adalah icon untuk aplikasinya Google seperti GTalk, GMap, Google Calendar, Google Spreadsheet dll.
Owalah, ternyata ini adalah OS Linux (Debian) dengan aplikasi bawaan yang minimalis dan mengandalkan aplikasi-aplikasi online-nya Google.
Eh tapi ini adalah hal yang sangat bagus. Dengan mengandalkan aplikasi online maka spek mesin tidak harus jempolan, yang penting bisa onlen dengan benwit yang memadai. Ah, tetep saja tidak cocok untuk fakir benwit T_T
Leave a Reply